Silaturahmi atau Sinyal? Para Menteri Mengunjungi Jokowi, PKS Ingatkan Bahaya Matahari Kembar

13 April 2025 09:40

Serangkai.co.idSejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Maju mendatangi kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Solo selama momen Lebaran 2025. Mereka menyebut kunjungan tersebut sebagai silaturahmi Idul Fitri, namun tak sedikit yang menilai pertemuan ini sarat dengan nuansa politik.

1. Deretan Menteri yang Bertemu Jokowi

Uploaded Image
Gambar : Detik

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, serta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, termasuk di antara pejabat yang menemui Jokowi. Trenggono menyatakan bahwa pertemuan tersebut adalah bentuk silaturahmi dengan "bekas bos" yang masih dianggap sebagai bosnya. Ia juga mengaku meminta arahan terkait kemajuan sektor kelautan dan perikanan.

Sementara itu, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa kunjungannya bersama istri bertujuan untuk bersilaturahmi dan mendoakan kesehatan Jokowi dan Ibu Iriana. Ia juga menambahkan bahwa melihat Jokowi dalam kondisi sehat memberikan semangat tersendiri.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, juga menemui Jokowi di Solo. Ia menyebut kunjungan tersebut sebagai silaturahmi Lebaran dan enggan mengungkapkan detail pembicaraan mereka.

2. Respons PKS: Jangan Ada 'Matahari Kembar'

Uploaded Image
Gambar : PKS

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menanggapi pertemuan tersebut dengan mengingatkan agar tidak ada "matahari kembar" dalam pemerintahan. Ia menekankan bahwa Presiden saat ini adalah Prabowo Subianto dan berharap kunjungan para menteri ke Jokowi hanya sebatas silaturahmi. 

3. Spekulasi Publik: Silaturahmi atau Manuver Politik?

Uploaded Image
Gambar : Liputan 6

Meski berlabel silaturahmi, momen ini tak luput dari sorotan publik. Mengapa sejumlah menteri aktif memilih mendatangi Jokowi dalam waktu berdekatan? Apakah ini bagian dari konsolidasi? Ataukah bentuk loyalitas politik terhadap sosok Jokowi yang masih sangat berpengaruh?

Sebagian analis menyebut pertemuan ini bisa jadi sinyal awal terbentuknya poros baru di balik pemerintahan, apalagi dengan kehadiran Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden terpilih.

Kesimpulan

  • Sejumlah menteri aktif seperti Budi Gunadi, Zulkifli Hasan, Trenggono, dan Bahlil menemui Jokowi di Solo usai Lebaran.
  • Mereka menyebut kunjungan itu sebagai bentuk silaturahmi pribadi, bukan agenda politik.
  • Publik dan pengamat menilai momen ini menyiratkan potensi konsolidasi kekuatan atau manuver politik pasca-pilpres.
  • PKS mengingatkan agar tidak ada “matahari kembar” dalam pemerintahan, menegaskan pentingnya loyalitas pada presiden terpilih.
  • Jokowi masih dianggap sebagai figur sentral dan berpengaruh, meskipun akan segera lengser.
  • Pertemuan ini mencerminkan bahwa politik di Indonesia sangat dipengaruhi oleh gestur, simbol, dan kedekatan personal.

Refleksi

Fenomena berkumpulnya para menteri di Solo menunjukkan bahwa politik di Indonesia bukan hanya soal jabatan formal, tapi juga soal kedekatan simbolik dan loyalitas personal. Jokowi, meskipun akan segera lengser, masih menjadi magnet bagi elite politik. Ini menunjukkan bahwa dalam transisi kekuasaan, narasi dan persepsi publik memegang peran penting dalam membentuk stabilitas atau bahkan membuka ruang kegaduhan. Publik makin kritis dan sensitif terhadap gestur politik. Maka dari itu, transparansi dan komunikasi yang jujur dari para pemimpin menjadi kunci agar tidak terjadi ketegangan atau persepsi adanya kekuasaan ganda (matahari kembar) di pemerintahan.

BACA JUGA
Hati-Hati Leptospirosis Setelah Banjir!

Kanal Sehat

13 April 2025

LAGI TRENDING
Hati-Hati Leptospirosis Setelah Banjir!

Kanal Sehat

13 April 2025

#2