29 Maret 2025 10:14
Pola asuh orang tua, khususnya ayah, memiliki peran besar dalam membentuk kepribadian dan kesehatan mental anak. Namun, ketika sikap tegas berubah menjadi kekerasan emosional atau verbal yang terus-menerus, justru bisa meninggalkan luka batin yang dalam.
Seperti yang tergambar dalam infografik dari akun About Kids, berikut potensi dampak buruk jika seorang ayah terlalu keras pada anaknya:
1. Anak Cenderung Memendam Emosi dan Menjadi Pendendam
Anak yang terus ditekan dan tidak diberi ruang untuk mengekspresikan perasaannya akan terbiasa memendam emosi. Dalam jangka panjang, ini bisa berubah menjadi dendam tersembunyi yang berbahaya.
Menurut Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, "Ketika anak tidak mendapatkan validasi emosi dari orang tua, ia akan merasa bahwa perasaannya tidak penting. Akibatnya, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang tertutup dan penuh kemarahan tersembunyi."
2. Kesulitan Jujur dan Tidak Percaya Diri dalam Mengambil Keputusan
Anak yang takut akan reaksi keras dari ayahnya cenderung memilih untuk berbohong atau menutupi kebenaran. Mereka tumbuh dengan rasa ragu terhadap pilihan sendiri karena selalu merasa diawasi dan dikritik.
Hal ini bisa menghambat proses kemandirian dan kemampuan mereka untuk bertanggung jawab atas hidupnya sendiri
3. Rentan Mengalami Anxiety dan Mudah Pasrah dengan Keadaan
Sikap keras yang konstan bisa membuat anak merasa terus-menerus dalam keadaan terancam. Mereka cemas, takut membuat kesalahan, bahkan dalam hal-hal kecil. Anak jadi sulit beradaptasi dengan tantangan karena sudah terbiasa ditekan, bukan didukung.
Ahli Neurosains, Dr. Bruce Perry mengatakan bahwa "Pengasuhan yang menakutkan dapat memicu respons 'fight or flight' dalam otak anak, yang jika terjadi terus-menerus, akan membentuk pola stres berkepanjangan."
4. Menganggap Rumah Bukan Tempat yang Aman
Rumah seharusnya menjadi tempat perlindungan, bukan tempat yang membuat anak merasa tertekan. Ketika ayah menjadi sosok yang menakutkan, anak akan mencari kenyamanan di luar rumah—yang sering kali tidak sehat atau justru berisiko.
Akibatnya, mereka bisa menjauh dari keluarga dan lebih rentan terhadap pengaruh lingkungan negatif
5. Sulit untuk Bersosialisasi
Pola asuh keras dapat menanamkan rasa takut dan rasa rendah diri dalam diri anak. Hal ini berimbas pada kehidupan sosial mereka. Anak jadi canggung saat berinteraksi, takut dihakimi, atau merasa dirinya tidak pantas untuk didengar. Dalam jangka panjang, ini bisa memicu isolasi sosial dan kesulitan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Menjadi ayah yang tegas itu penting, tapi jangan sampai tegas berubah menjadi keras dan merusak. Anak membutuhkan bimbingan yang penuh kasih, bukan tekanan. Terkadang, cara terbaik mendidik bukan dengan suara tinggi, tapi dengan pelukan, dialog terbuka, dan kepercayaan.
Pola asuh yang hangat dan penuh empati tidak hanya membentuk anak yang bahagia, tapi juga generasi yang sehat secara mental dan emosional.
03 April 2025
02 April 2025
29 Maret 2025
28 Maret 2025
27 Maret 2025
28 Maret 2025