Prabowo "Dibombardir" 7 Jurnalis Senior: Kupas Tuntas UU TNI, IHSG Anjlok hingga Masa Depan Demokrasi

08 April 2025 21:40

Serangkai.co.id – Suasana terasa cair namun tegang. Di kediamannya yang asri di Bukit Hambalang, Bogor, Presiden terpilih Prabowo Subianto menjalani sesi wawancara maraton selama empat jam penuh, ditemani tujuh jurnalis senior dari berbagai media papan atas di Indonesia. Dalam kesempatan itu, tak ada pertanyaan yang tabu. Dari polemik revisi Undang-Undang TNI, IHSG yang menukik tajam, hingga kritik terhadap transparansi pemerintahan, semuanya dijawab lugas dan terbuka.

1. Momen Langka: Pemimpin Bicara Langsung Tanpa Filter

Presiden Prabowo Undang 7 Pimpinan Media, Bahas Isu Strategis Nasional -  KORAN NUSANTARA

Wawancara ini menjadi sorotan karena formatnya yang tak biasa. Tidak ada briefing khusus, tidak ada batasan topik. Semua jurnalis diperbolehkan bertanya apa saja dan seluruh sesi berlangsung on the record. Dalam era yang semakin sarat pencitraan, momen seperti ini menjadi angin segar dalam komunikasi politik nasional.

Ketujuh jurnalis yang hadir antara lain:

- Najwa Shihab (Founder Narasi)

- Uni Lubis (Pemimpin Redaksi IDN Times)

- Sutta Dharmasaputra (Pemimpin Redaksi Harian Kompas)

- Lalu Mara Satriawangsa (Pemred tvOne)

- Alfito Deannova Gintings (Pemred Detikcom)

- Valerina Daniel (TVRI)

- Retno Pinasti (Pemred SCTV-Indosiar)

Mereka bukan hanya mewakili media tempat mereka bernaung, tapi juga publik yang haus akan kejelasan di tengah dinamika politik dan ekonomi Indonesia menjelang masa pemerintahan baru.

2. UU TNI: Antara Profesionalisme dan Kekuasaan

UU TNI Tingkatkan Kualitas Prajurit yang Lebih Profesional - Minews ID

Salah satu pertanyaan yang paling tajam datang terkait Revisi UU TNI, yang dianggap publik membuka celah kembalinya dwifungsi militer. Prabowo merespons tenang namun tegas:

"Tentara tidak boleh berpolitik, tapi mereka juga tidak boleh jadi korban dari ketakutan sejarah yang belum tentu relevan lagi. Kita butuh peran aktif, tapi dalam koridor hukum."

Ia menekankan pentingnya menjaga profesionalisme militer, namun tetap memberi ruang adaptasi peran sesuai kebutuhan zaman.

3. IHSG Anjlok: Respon Pemerintah Ditunggu

BEI Revisi Aturan, Lakukan Trading Halt Jika IHSG Anjlok 8 Persen

Tak luput dari sorotan adalah kondisi pasar modal yang merosot tajam usai hasil pemilu diumumkan. Para investor menahan napas. Apakah Indonesia akan tetap menjaga stabilitas ekonomi?

Prabowo menjawab:

"Kepastian hukum dan politik adalah kunci. Kita akan jaga komunikasi terbuka dengan pelaku pasar. Ekonomi harus tumbuh dengan iklim kepercayaan."

Ia juga menyentil pentingnya reformasi fiskal dan ketahanan pangan sebagai fondasi pertumbuhan jangka panjang.

4. Kritik terhadap Pemerintahan Sebelumnya dan Sikap ke Depan

Prabowo Nilai Ucapan Hasan Hasbi 'Kepala Babi Dimasak Saja' Keliru-Teledor

Beberapa jurnalis menantang Prabowo terkait sikapnya terhadap pemerintahan saat ini. Apakah ia akan melanjutkan legacy Jokowi atau membawa perubahan?

"Saya bukan duplikat siapa pun. Tapi saya belajar dari semua pemimpin sebelumnya, termasuk Pak Jokowi. Yang baik akan diteruskan, yang kurang akan diperbaiki."

Pernyataan ini disambut positif sebagai sinyal keberlanjutan sekaligus evaluasi terhadap program-program pemerintahan terdahulu.

5. Kebebasan Pers dan Transparansi

Diwawancarai 7 Jurnalis Senior, Prabowo Bebaskan Tanya Apa Pun On The  Record | Bimata

Salah satu highlight paling penting dari sesi wawancara ini adalah sikap Prabowo terhadap pers dan demokrasi. Banyak yang khawatir, gaya militeristiknya bisa membatasi ruang kebebasan sipil.

"Saya sangat percaya pada peran pers. Karena itu saya duduk di sini, menjawab semua pertanyaan tanpa sensor. Kritik itu vitamin."

Sesi empat jam ini pun ditutup dengan suasana yang hangat dan penuh tawa, namun tak menghilangkan esensi penting: publik perlu pemimpin yang mau diajak bicara, bukan hanya bicara sepihak.

BACA JUGA
LAGI TRENDING