Serangkai.co.id – Business

Kabar baik datang dari sektor tambang dan energi. PT Vale Indonesia bersama mitra strategisnya akan membangun tiga pabrik pengolahan nikel yang berpotensi menyerap hingga 30.000 tenaga kerja. Proyek ini tak hanya menjadi terobosan hilirisasi, tapi juga memperkuat posisi Indonesia di industri energi global. Berikut ini fakta-fakta menariknya:

1. Tiga Lokasi Strategis di Sulawesi

Pabrik akan dibangun di tiga wilayah utama yang selama ini dikenal sebagai sentra pertambangan nikel, yakni Bahodopi, Sulawesi Tengah, Pomala, Sulawesi Tenggara dan Sorowako, Sulawesi Selatan. Ketiga lokasi ini dipilih karena punya potensi besar dalam mendukung proses hilirisasi dan efisiensi logistik.

2. Detail Jumlah Tenaga Kerja di Tiap Pabrik

Setiap pabrik memiliki kapasitas penyerapan tenaga kerja yang besar, dengan rinciannya Smelter Bahodopi Vale: 11.000 tenaga kerja, Smelter Pomala: 12.000 tenaga kerja, dan Smelter Sorowako: 6.000 tenaga kerja. Totalnya mencapai sekitar 30.000 lapangan pekerjaan baru yang akan tersedia mulai tahun depan.

3. Fokus Produksi untuk Energi Masa Depan

Smelter Bahodopi: Produksi feronikel berbasis teknologi RKEF (Rotary Kiln Electric Furnace), Smelter Pomala: Fokus pada Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) untuk baterai kendaraan listrik (EV) menggunakan teknologi HPAL dan Smelter Sorowako: Pabrik eksisting yang dikembangkan untuk keberlanjutan dan efisiensi operasional

4. Dampak Ekonomi: Ribuan Pekerjaan dan UMKM Terdorong

Membuka ribuan peluang kerja, terutama pada fase konstruksi, Pekerja lokal jadi prioritas utama, Menghidupkan sektor UMKM, logistik, jasa, hingga perumahan di sekitar proyek dan Memberikan efek berganda bagi ekonomi daerah dan nasional

5. Dampak Lingkungan: Sejalan dengan Industri Hijau

Proyek ini mendukung transisi energi nasional dan target industri hijau berkelanjutan, Menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang minim limbah dan Fokus pada efisiensi dan penurunan emisi sesuai standar keberlanjutan