Bahlil Minta Masyarakat Jangan Serius Tanggapi Kebijakan Tarif Trump

17 April 2025 10:20

Serangkai.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu serius menanggapi kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Menurut Bahlil, situasi ini merupakan dinamika biasa dalam perekonomian global yang tidak perlu disikapi secara berlebihan.

1. Kebijakan Tarif Trump: Dinamika Biasa dalam Ekonomi Global

Uploaded Image
Gambar : AP News

Bahlil menilai bahwa perang dagang akibat kebijakan tarif impor timbal balik atau reciprocal tariff oleh AS merupakan hal yang lumrah terjadi dalam perekonomian global. Ia menyarankan agar masyarakat tidak menganggap situasi ini sebagai sesuatu yang luar biasa.​

Betul bahwa ada terjadi perang dagang, tapi ini jangan juga dianggap sesuatu yang seolah-olah wah banget. Biasa saja, dinamika," ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (9/4/2025). ​

2. Strategi Pemerintah: Optimalisasi Lifting Migas dan Hilirisasi

Uploaded ImageGambar : Rmol

Dalam menghadapi kebijakan tarif impor AS, Bahlil menyatakan bahwa pemerintah akan mengoptimalkan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional serta memperkuat ekonomi domestik. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia dapat berdiri di atas kaki sendiri dan memanfaatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki.​

"Kalau kita dari sisi energi itu, yang harus kita lakukan sekarang itu adalah bagaimana kita mengoptimalisasi lifting," kata Bahlil. ​

3. Momentum untuk Memperkuat Ekonomi Nasional

Uploaded Image
Gambar : Kementerian Keuangan

Bahlil melihat situasi ini sebagai peluang bagi Indonesia untuk memperkuat struktur ekonomi nasional melalui peningkatan nilai tambah sektor energi dan industri. Ia menekankan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi sebagai solusi untuk menciptakan nilai tambah dan mengurangi ketergantungan terhadap produk asing.

"Di balik ada masalah, kalau dalam sisi bisnis, di balik ada dinamika atau kekurangan, di situ pasti ada peluang. Ini semakin memperkuat kita di internal negara kita, bahwa ada introspeksi," tuturnya.

Kesimpulan

  • Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menganggap kebijakan tarif impor AS sebagai dinamika biasa dalam ekonomi global.
  • Pemerintah akan mengoptimalkan produksi migas nasional dan memperkuat ekonomi domestik melalui hilirisasi.
  • Situasi ini dianggap sebagai momentum untuk memperkuat struktur ekonomi nasional dan menciptakan nilai tambah.​

Refleksi

Pernyataan Bahlil Lahadalia mencerminkan sikap tenang dan proaktif pemerintah Indonesia dalam menghadapi dinamika perdagangan global. Dengan fokus pada penguatan ekonomi domestik dan hilirisasi, Indonesia berupaya memanfaatkan situasi ini sebagai peluang untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan mengurangi ketergantungan terhadap produk asing.

BACA JUGA
LAGI TRENDING