19 April 2025 11:14
Serangkai.co.id - Pemerintah Indonesia mengungkapkan bahwa produk ekspor nasional, khususnya dari sektor tekstil dan garmen, kini dikenakan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS) hingga mencapai 47%. Angka ini jauh lebih tinggi dari tarif 32% yang sebelumnya diumumkan, menimbulkan kekhawatiran terhadap daya saing produk Indonesia di pasar global.
Gambar : Kabar Sumsel
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa tarif 47% tersebut merupakan akumulasi dari beberapa kebijakan tarif yang diberlakukan oleh AS. Awalnya, AS menetapkan tarif resiprokal sebesar 32% terhadap produk Indonesia. Namun, penerapan tarif ini ditunda selama 90 hari dan digantikan dengan tarif sementara sebesar 10%. Selain itu, produk tekstil dan garmen Indonesia sebelumnya sudah dikenakan tarif dasar antara 10% hingga 37%. Dengan tambahan tarif sementara 10%, total tarif yang dikenakan bisa mencapai 47% .
Gambar : Link UMKM
Industri tekstil dan garmen Indonesia menjadi sektor yang paling terdampak oleh kebijakan tarif ini. Biaya ekspor yang meningkat membuat produk Indonesia menjadi kurang kompetitif dibandingkan dengan negara-negara pesaing di Asia Tenggara dan Asia lainnya. Airlangga menyatakan bahwa beban biaya tambahan ini sering kali diminta untuk dibagi antara pembeli di AS dan eksportir Indonesia, menambah tekanan pada pelaku industri dalam negeri .
Gambar : Instagram/airlanggahartato
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah Indonesia telah mengirim delegasi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi dengan pihak AS. Delegasi yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto bertemu dengan perwakilan dari US Trade Representative dan Departemen Perdagangan AS. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menawarkan beberapa inisiatif, termasuk peningkatan impor energi dan produk pertanian dari AS, serta fasilitasi investasi perusahaan-perusahaan AS di Indonesia .
Kesimpulan
Refleksi
Kenaikan tarif impor oleh AS menjadi tantangan serius bagi industri ekspor Indonesia. Langkah proaktif pemerintah dalam melakukan negosiasi menunjukkan komitmen untuk melindungi kepentingan nasional dan menjaga daya saing produk Indonesia di pasar global. Diperlukan strategi jangka panjang dan diversifikasi pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tertentu dan meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.
News Update
•
19 April 2025
Ngidang
•
19 April 2025
Kanal Sehat
•
19 April 2025
Sport
•
19 April 2025
Wara Wiri
•
19 April 2025
News Update
•
19 April 2025
News Update
•
19 April 2025
Kanal Sehat
•
19 April 2025
Kanal Sehat
•
18 April 2025
Wara Wiri
•
18 April 2025
BLAST!
•
18 April 2025
BLAST!
•
18 April 2025
Ngidang
•
18 April 2025
BLAST!
•
18 April 2025
Parentalk
•
18 April 2025
News Update
•
18 April 2025
Kanal Sehat
•
19 April 2025
News Update
•
19 April 2025
Sport
•
19 April 2025
News Update
•
19 April 2025
News Update
•
19 April 2025