Berburu Blue Fire, Fenomena Langka Kawah Ijen yang Mendunia

29 April 2025 14:15

Serangkai.co.id – Wara Wiri- Di balik gelapnya malam di Jawa Timur, ada keajaiban alam yang sulit ditemukan di tempat lain yaitu fenomena Blue Fire. Berdasarkan hasil penelusuran, tercatat hanya ada dua tempat di dunia yaitu Gunung Dallol di Ethiopia dan Kawah Ijen di Indonesia. Hadirnya keajaiban alam ini bukan hanya membanggakan Indonesia, tetapi juga membuat dunia terpukau. Berikut fakta menariknya Blue Fire di Kawah Ijen: 

1. Fenomena Api Biru Langka di Dunia

Uploaded Image

Dilansir dari CNN Travel dan National Geographic, Blue Fire di Kawah Ijen terbentuk dari pembakaran gas belerang yang sangat panas mencapai suhu sekitar 600 derajat Celsius yang bereaksi dengan oksigen di udara, menghasilkan nyala api berwarna biru terang.
Fenomena ini bukan lava biru, melainkan api hasil pembakaran gas vulkanik, dan hanya bisa disaksikan dengan jelas saat malam hari. Kawasan Wisata Api Biru di Kawah Ijen adalah satu-satunya tempat di dunia di mana blue fire bisa diakses relatif mudah oleh wisatawan.

2. Lalui Pendakian dan Sigap Keamanan

Uploaded Image

Untuk menyaksikan fenoma blue fire sendiri memerlukan fisik yang cukup untuk mendaki. Pasalnya pendakian dilakukan sepanjang 3 kilometer di gelapnya malam untuk menuju puncak Gunung Ijen. Dari puncak, wisatawan masih harus turun ke dasar kawah, menghadapi medan berbatu yang curam serta asap belerang pekat yang mengharuskan penggunaan masker gas. Hal ini memerlukan pemandu profesional serta kesiapan keamanan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. 

3. Puncak Momen di Dini Hari

Uploaded Image

Menikmati keindahan blue fire, pendakian harus dilakukan pada dini hari, biasanya mulai sekitar pukul 00.00 hingga 01.00 dari Pos Paltuding. Fenomena api biru ini hanya terlihat jelas antara pukul 01.00 hingga 04.00 dini hari atau sebelum cahaya matahari mulai muncul. 

4. Musim Kemarau adalah Waktu Terbaik Menyaksikan Blue Fire

Uploaded Image

Fenomena blue fire biasanya tampak lebih besar dan jelas saat musim kemarau, terutama antara bulan Juli hingga September yang dianggap sebagai periode terbaik. Selain itu, akses jalur pendakian ke Kawah Ijen juga cenderung lebih mudah dan aman selama musim ini.

Menyaksikan Blue Fire di Kawah Ijen bukan hanya soal melihat api biru yang indah. Ini tentang menaklukkan perjalanan berat, menyatu dengan alam liar, dan menyaksikan salah satu keajaiban langka yang membanggakan Indonesia di mata dunia. Kalau kamu mencari pengalaman wisata yang tak biasa, inilah saatnya berburu keajaiban di puncak malam Kawah Ijen

BACA JUGA
LAGI TRENDING