Dokter Residen Unpad Perkosa Keluarga Pasien di RSHS! Pelaku Diduga Bius Korban Sebelum Bertindak

09 April 2025 15:30

Serangkai.co.idSeorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) berinisial PAP (31) ditangkap oleh Kepolisian Daerah Jawa Barat atas dugaan pemerkosaan terhadap anggota keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Peristiwa tersebut diduga terjadi pada pertengahan Maret 2025 di lingkungan rumah sakit.

1. Kronologi Kejadian

Uploaded Image
Gambar : Hello Sehat

Berdasarkan informasi yang beredar, korban merupakan anak dari pasien yang sedang dirawat di RSHS. Pelaku, yang merupakan residen anestesi, diduga membius korban sebelum melakukan tindakan pemerkosaan. Kejadian ini terungkap setelah adanya rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi pelaku.

2. Tindakan Pihak Berwenang

Uploaded Image
Gambar : Tribun

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan, mengonfirmasi bahwa tersangka telah ditahan sejak 23 Maret 2025. "Sudah ditahan tanggal 23 (Maret) tersangkanya," ujar Surawan.

3. Respons Universitas Padjadjaran dan RSHS

Uploaded Image
Gambar : Unpad

Universitas Padjadjaran dan RSHS mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik. Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Yudi Hidayat, menyatakan bahwa pelaku telah diberhentikan dari program PPDS. "Unpad dan RSHS mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik," kata Yudi.

4. Dukungan bagi Korban

Uploaded ImageGambar : Konde

Korban telah mendapatkan pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar. Pihak universitas dan rumah sakit berkomitmen untuk menjaga privasi dan kerahasiaan identitas korban serta keluarga. "Unpad dan RSHS berkomitmen untuk mengawal proses ini dengan tegas, adil, dan transparan, serta memastikan tindakan yang diperlukan diambil untuk menegakkan keadilan bagi korban dan keluarga," tambah Yudi. ​

Kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap etika dan perilaku tenaga medis dalam lingkungan pelayanan kesehatan, serta perlunya tindakan tegas terhadap pelanggaran yang terjadi.

BACA JUGA
LAGI TRENDING