03 Juni 2025 12:59
Pemilihan Presiden Korea Selatan pada 3 Juni 2025 tidak hanya menjadi ajang politik biasa. Di balik ketatnya persaingan antar kandidat, muncul fenomena unik: para dukun atau mudang turut meramaikan suasana dengan ramalan-ramalan mereka. Berikut adalah beberapa fakta menarik seputar keterlibatan dukun dalam Pilpres Korsel kali ini:
Gambar : Tempo
Seorang mudang ternama, Yang Su Bong, mengklaim telah melihat dalam visinya bahwa Lee Jae Myung dari Partai Demokrat Korea akan memenangkan pilpres. Ramalan ini sejalan dengan hasil survei Gallup yang menunjukkan Lee unggul dengan 49% dukungan, mengalahkan rival terdekatnya, Kim Moon Soo dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), yang memperoleh 35%.
Gambar : Merdeka
Meskipun Korea Selatan dikenal sebagai negara maju dengan teknologi tinggi, praktik perdukunan atau shamanisme masih memiliki tempat di hati masyarakat. Banyak warga, termasuk politisi, yang berkonsultasi dengan dukun untuk berbagai keperluan, mulai dari urusan pribadi hingga keputusan penting dalam karier.
Gambar : BBC
Pemilihan presiden kali ini digelar lebih cepat dari jadwal semula akibat pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol. Yoon dimakzulkan setelah secara sepihak mendeklarasikan darurat militer pada Desember 2024, yang memicu krisis politik di negara tersebut.
Gambar : Indozone Travel
Keterlibatan para dukun dalam pilpres ini menarik perhatian media internasional. Fenomena ini menunjukkan bagaimana tradisi dan kepercayaan lokal masih memainkan peran dalam dinamika politik modern di Korea Selatan. Meskipun tidak semua masyarakat percaya pada ramalan dukun, banyak yang tetap memperhatikannya sebagai bagian dari budaya dan tradisi. Beberapa bahkan menganggap ramalan tersebut sebagai hiburan atau pelengkap dalam suasana pemilu yang tegang.
Kesimpulan
Refleksi
Fenomena 'perang dukun' dalam Pilpres Korea Selatan 2025 mencerminkan betapa tradisi dan modernitas dapat berjalan berdampingan. Meskipun negara ini telah mencapai kemajuan teknologi yang pesat, kepercayaan terhadap praktik tradisional seperti perdukunan masih mengakar kuat. Hal ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat yang kompleks, berbagai elemen budaya dapat saling melengkapi dan mempengaruhi dinamika sosial-politik.
News Update
•
05 Juni 2025
Breaking News
•
05 Juni 2025
News Update
•
05 Juni 2025
Arena Politik
•
05 Juni 2025
Kanal Sehat
•
05 Juni 2025
Sport
•
05 Juni 2025
News Update
•
04 Juni 2025
Sport
•
04 Juni 2025
News Update
•
04 Juni 2025
BLAST!
•
04 Juni 2025
BLAST!
•
04 Juni 2025
BLAST!
•
03 Juni 2025
BLAST!
•
03 Juni 2025
Kanal Sehat
•
03 Juni 2025
News Update
•
03 Juni 2025
Arena Politik
•
03 Juni 2025
News Update
•
05 Juni 2025
BLAST!
•
04 Juni 2025
News Update
•
03 Juni 2025
BLAST!
•
03 Juni 2025
News Update
•
25 April 2025