Chat GPT: Berbicara Sopan Punya Konsekuensi Tak Terduga?

22 April 2025 15:06

Serangkai.co.id – Geek Chats – Siapa sangka penggunaan ChatGPT, asisten kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh OpenAI membawa dampak besar yang mengejutkan. Kebiasaan mengetik kata “Tolong” dan “Terima kasih” ternyata bisa menyebabkan konsumsi energi dalam jumlah besar.

CEO OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini mengungkapkan bahwa penggunaan bahasa sopan dalam interaksi dengan AI justru berdampak besar pada biaya operasional perusahaan. Dalam sebuah konferensi teknologi, Altman menyebut bahwa kebiasaan ini telah “menguras” puluhan juta dolar AS hanya untuk konsumsi listrik.

1. Setiap Kata Punya Biaya

Uploaded Image

Sistem AI seperti ChatGPT, setiap kata pengguna dianggap sebagai prompt, dan setiap prompt membutuhkan proses komputasi yang tidak murah.

Dengan miliaran permintaan dari seluruh dunia setiap hari, penambahan beberapa kata ekstra seperti “terima kasih” atau “mohon bantuannya” bisa berarti beban pemrosesan yang jauh lebih tinggi yang dapat menambah beban energi. Studi menyebutkan, membuat email 100 kata dengan AI membutuhkan sekitar 0.14 kilowatt-jam listrik yang memungkinkan untuk menghidupkan 14 lampu LED selama satu jam.

Layanan AI generatif seperti ChatGPT bergantung pada super komputer dan sistem berbasis GPU (Graphics Processing Unit) yang haus energi. Semakin panjang interaksi, semakin besar beban komputasi. Jadi, kalimat sopan yang kita anggap etika digital itu, nyatanya punya “biaya tersembunyi.”

Meski begitu, Altman menambahkan bahwa pengeluaran tersebut tetap layak dan sepadan. Dalam arti sebagai uang yang dibelanjakan dengan baik. 

2. Sopan dan Efisien

Uploaded Image

Sopan santun tetap penting untuk membentuk etika digital yang sehat, terutama karena AI ini digunakan oleh jutaan orang dari berbagai latar usia. Bahasa yang baik juga bisa menghasilkan respon yang lebih akurat, manusiawi, dan tidak menyinggung.

Berbeda dengan Altman, Kurtis Beavers, Manager Desain AI Microsoft berpendapat bahwa bahasa sopa mampu membantu mencipatkan interaksi yang lebih kolaboratif dan menghormati pengguna. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa nilai etika digital dan pendekatan terhadap AI tetap penting meskipun berdampak pada biaya operasional.

Tapi di sisi lain, pengembang teknologi perlu mulai memikirkan efisiensi dalam skala besar. Ketika miliaran pengguna mengetik dua kata ekstra setiap hari, efeknya tidak lagi kecil. Biaya meningkat, energi bertambah, dan jejak karbon AI pun jadi sorotan.

Kita sedang berada di era di mana interaksi manusia dan mesin bukan lagi soal instruksi. Di saat yang sama, kita juga belajar bahwa menjadi sopan bukan sekadar soal kata-kata, tapi soal sikap. Kadang, sikap terbaik juga datang dari kesadaran: bagaimana memilih kata yang tepat, seefisien mungkin, tanpa kehilangan empati.

Kesimpulan

  • Setiap kata yang kita ketik, termasuk “tolong” dan “terima kasih”, diproses sebagai data tambahan oleh AI, yang berarti konsumsi energi dan biaya lebih besar.
  • Meskipun ChatGPT tidak memiliki emosi, sikap sopan dalam berinteraksi digital dianggap penting dalam membentuk pendekatan komunikasi

Refleksi

Teknologi yang kita pakai setiap hari ternyata tidak cuma tentang fungsi dan kenyamanan tetapi juga tentang kesadaran dan tanggung jawab energi. Kita sedang hidup di zaman di mana “tolong” dan “terima kasih” bisa menghabiskan jutaan dolar, bukan karena nilainya berkurang, tetapi karena teknologi memproses segalanya secara literal. Etika digital tetap penting, tapi kita juga belajar bahwa sopan santun bukan hanya soal kata melainkan juga soal sadar energi dan efisiensi.

BACA JUGA
LAGI TRENDING