Istana Pastikan Hadiah Rolex untuk Pemain Timnas Dibeli Pakai Dana Pribadi Prabowo

10 Juni 2025 13:45

Terverifikasi

Adya Salwa

Kabar pemberian jam tangan mewah merek Rolex kepada pemain Timnas Indonesia U-23 oleh Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, sempat menjadi sorotan publik. Namun kini, pihak Istana memberikan klarifikasi terkait asal dana hadiah tersebut.

1. Hadiah Rolex Diberikan untuk Apresiasi Penampilan Timnas

Uploaded Image
Gambar : Viva Banyumas

Prabowo memberikan hadiah jam tangan Rolex sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan luar biasa Timnas Indonesia di ajang Piala Asia U-23 2024. Langkah ini merupakan bentuk perhatian pribadi terhadap para pemain yang mengharumkan nama bangsa.

2. Istana: Hadiah Bukan dari APBN, Tapi Dana Pribadi

Uploaded Image
Gambar : CNBC Indonesia

Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, menegaskan bahwa pembelian hadiah jam tangan tersebut bukan menggunakan anggaran negara, melainkan dari kantong pribadi Prabowo Subianto. “Itu murni hadiah pribadi, bukan dari negara,” ujarnya.

3. Bukan Kali Pertama Prabowo Hadiahkan Barang Pribadi

Uploaded Image
Gambar : CNBC Indonesia

Pemberian hadiah kepada prajurit, atlet, dan tokoh nasional sudah beberapa kali dilakukan oleh Prabowo dalam kapasitas pribadinya. Hal ini sesuai dengan gaya kepemimpinan yang dikenal penuh perhatian dan apresiatif terhadap dedikasi individu yang berprestasi.

Kesimpulan

Hadiah jam tangan Rolex dari Prabowo untuk pemain Timnas berasal dari dana pribadinya.
Klarifikasi ini disampaikan Istana untuk merespons pertanyaan publik terkait sumber dananya.
Pemberian hadiah merupakan bentuk apresiasi atas prestasi Timnas U-23.
Prabowo memang dikenal sering memberikan hadiah pribadi bagi tokoh-tokoh yang berjasa.
Klarifikasi ini membantu menenangkan opini publik dan menjaga kepercayaan.

Refleksi

Dalam era keterbukaan informasi, transparansi pejabat publik memang penting untuk menghindari kesalahpahaman. Klarifikasi dari Istana soal hadiah Rolex menunjukkan bahwa perhatian terhadap prestasi nasional tidak harus selalu dipertanyakan—selama dilakukan secara pribadi dan bukan menggunakan dana negara.