Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang dalam laga terakhir fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan skor 6-0. Meskipun harapan lolos langsung ke piala dunia sudah berakhir namun laga ini menjadi sorotan penting karena menyangkut harga diri, performa, dan pembelajaran menghadapi tim raksasa Asia. Kekalahan ini juga memperlihatkan sejumlah hal krusial yang bisa menjadi evaluasi ke depan.

1. Tekanan di Awal Permainan

Sejak menit pertama, Jepang langsung menekan dengan pressing tinggi. Indonesia tampak gugup dan kehilangan kontrol di lini tengah, yang membuat alur permainan berat sebelah. Gol cepat Jepang memengaruhi kepercayaan diri tim dan membuat tempo pertandingan dikuasai penuh oleh Samurai Biru.

2. Minimnya Kreativitas Serangan

Indonesia kesulitan membangun serangan dari lini belakang. Tanpa kehadiran playmaker yang bisa mengontrol tempo, serangan sering terputus di tengah. Beberapa peluang memang tercipta, namun semuanya belum cukup membahayakan pertahanan Jepang yang tampil sangat disiplin.

3. Lini Belakang Kewalahan

Pertahanan Indonesia tampil di bawah performa, terutama saat menghadapi kecepatan dan pergerakan antar lini pemain Jepang. Kurangnya koordinasi di sisi kanan dan lemahnya transisi bertahan jadi celah yang dimanfaatkan Jepang untuk mencetak lebih dari satu gol

4. Evaluasi dari Pelatih setelah Kekalahan dari Jepang

Pelatih Patrick Kluivert menegaskan bahwa kekalahan 0–6 melawan Jepang mencerminkan perbedaan kualitas antar tim. Ia menyebut bahwa skuad Garuda hanya mampu menyaingi permainan Samurai Biru selama sekitar 10 menit pertama, sebelum akhirnya terhenti total