Olahraga lari semakin digemari dan menjadi tren di berbagai kalangan. Munculnya banyak komunitas lari di masyarakat menandakan semakin meningkatnya minat terhadap olahraga ini. Banyak orang yang awalnya hanya ikut-ikutan karena FOMO (Fear of Missing Out), kini menjadikannya sebagai kebiasaan yang menyenangkan dan bahkan bagian dari gaya hidup mereka. Yuk, simak fakta menarik di balik fenomena ini!

1.     Pengaruh FOMO dari Tokoh Publik

Sumber foto:  @dr.tirta

Para ahli psikologi mencatat bahwa melihat teman, atlet, atau influencer di media sosial berbagi pengalaman mereka dalam berlari dapat memicu FOMO pada individu yang belum aktif berlari. Foto-foto mereka saat melewati garis finish, mencetak rekor pribadi, atau sekadar berbagi jumlah kilometer yang sudah ditempuh sering kali menjadi inspirasi bagi orang lain untuk ikut serta dan memulai rutinitas berlari mereka sendiri.

2.     Beragam Kategori Lari yang Kini Makin Populer

Fenomena FOMO lari membuat berbagai jenis lomba lari semakin diminati. Kini, berbagaievent fun run hingga ajang kompetitif digelar di banyak kota. Berikut beberapa kategori lari yang umum diperlombakan:

-       5K: Lari sejauh 5 kilometer, cocok untuk pemula yang ingin mencoba tantangan pertama mereka.

-       10K: Lari dengan jarak 10 kilometer, sering kali menjadi tahapan lanjutan bagi pelari pemula yang ingin meningkatkan endurance mereka.

-       Half Marathon: Lari dengan jarak 21,1 kilometer, membutuhkan persiapan fisik dan mental yang lebih matang.

-       Full Marathon: Lari sejauh 42,1 kilometer, menjadi tantangan tertinggi bagi pelari yang ingin menguji batas kemampuan mereka.

Selain jarak, setiap kategori lomba memiliki cut-off time (COT) atau batas waktu penyelesaian yang berbeda. Semakin jauh jarak yang ditempuh, semakin lama durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.

3.     Manfaat Lari untuk Tubuh dan Pikiran

Berlari secara rutin memberikan berbagai manfaat, baik bagi kesehatan fisik maupun mental. Manfaat lari antara lain:

-       Meningkatkan kebugaran tubuh dengan memperkuat jantung, otot, serta sistem pernapasan.

-       Meningkatkan daya tahan tubuh dan memperkuat sistem imun.

-       Membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood berkat pelepasan hormon endorfin.

-       Mudah dilakukan dan hemat biaya, karena tidak memerlukan peralatan khusus selain sepatu lari yang nyaman.

4.     Tips Berlari agar Lebih Efektif dan Aman

Meskipun lari bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar manfaatnya maksimal dan terhindar dari cedera:

-       Mulailah dengan perlahan, terutama bagi pemula. Jangan langsung berlari dalam jarak jauh.

-       Lakukan secara rutin, minimal 2 kali seminggu agar tubuh terbiasa.

-       Waktu terbaik untuk berlari adalah di pagi hari, saat udara masih segar dan tubuh lebih siap untuk beraktivitas.

-       Tingkatkan intensitas secara bertahap, baik dari segi durasi, kecepatan, maupun jarak tempuh.

-       Pastikan menggunakan sepatu lari yang nyaman untuk menghindari risiko cedera seperti cedera hamstring atau shin splints.

5.     Indonesia Pernah Meraih Emas dalam Lomba Lari

Sumber foto: CNN Indonesia

Tak hanya sebagai tren, Indonesia juga memiliki sejarah prestasi di dunia atletik. Salah satu prestasi membanggakan datang dari Lalu Muhammad Zohri, pelari 100 meter Indonesia yang meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 di Tampere, Finlandia. Keberhasilannya menjadi motivasi bagi banyak anak muda untuk menekuni olahraga lari dan membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di dunia atletik.

Dari sekadar ikut tren karena FOMO, olahraga lari kini telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang memberikan banyak manfaat. Apakah kamu sudah mulai menjadikan lari sebagai kebiasaanmu?

Sumber:

https://www.alodokter.com/lima-manfaat-lari-yang-sayang-untuk-dilewatkan

https://www.chubb.com/id-id/articles/personal/perbedaan-lari-5k-10k-half-atau-full-marathon.html

https://kumparan.com/danu-andika-putra/fenomena-olahraga-lari-karena-fomo-berbahaya-kah-23Wstm3kiDA

https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20180712092001-178-313484/lalu-muhammad-zohri-raih-emas-100-m-di-kejuaraan-dunia-junior