Serangkai.co.id – News Update – Tagar #TolakRUUPolri mendadak jadi trending topic di media sosial. Ribuan warganet menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Polri yang dinilai berpotensi membatasi kebebasan sipil dan memberi kewenangan besar pada aparat.

Apa isi RUU ini? Kenapa netizen sampai turun ke jalan virtual? Berikut rangkumannya:

1.  RUU-nya Ngatur Apa?

Revisi ini menyorot beberapa poin kontroversial, seperti:

• Perpanjangan usia pensiun Kapolri dari 58 jadi 60 tahun.

• Kewenangan intelijen & penyadapan diperluas tanpa pengawasan independen.

• Akses aparat ke data pribadi, termasuk media sosial & transaksi digital.

2. Kenapa Warganet Meradang?

Komentar netizen penuh kecemasan. Banyak yang menyebut ini bisa jadi awal dari “negara pengintai digital”.

“Dislike aja bisa dicatat? Ini negara atau reality show?”

“Kami cuma rakyat, bukan target operasi.”

3. Protes Offline Mulai Tersebar

Bukan cuma di dunia maya. Mahasiswa di Mojokerto, Bandung, dan Surabaya mulai menggelar aksi damai. Beberapa kampus juga menggelar forum terbuka bahas risiko revisi UU ini.

4. Pemerintah Masih Diam, DPR Belum Jelas

Belum ada pernyataan resmi dari DPR atau pemerintah soal gelombang penolakan ini. Anggota DPR hanya bilang: “Masih dalam tahap pembahasan awal.”

5. Pakar Peringatkan: Bisa Langgar Demokrasi

Pakar hukum dan digital rights mengingatkan, tanpa pengawasan, RUU ini bisa langgar HAM & demokrasi.

“Ini bukan soal pro atau anti polisi. Ini soal prinsip keadilan dan akuntabilitas,” ujar Bivitri Susanti, pakar hukum tata negara.

RUU Polri masih dibahas, tapi gejolak publik sudah terasa. Warganet menolak negara yang terlalu ingin tahu isi pikiran rakyat.

Apakah suara ini akan didengar… atau justru dibungkam?