14 April 2025 11:56
Serangkai.co.id – News Update- Setelah sempat dihapus melalui implementasi Kurikulum Merdeka, sistem jurusan di SMA kembali diaktifkan oleh pemerintah. Mulai tahun ajaran 2025/2026 siswa SMA akan kembali memilih jalur IPA, IPS, atau Bahasa. Langkah ini memantik berbagai reaksi: ada yang mendukung karena dianggap lebih terarah, ada pula yang menyayangkan karena dianggap sebagai langkah mundur dari semangat pendidikan merdeka. Lantas, apa alasan sebenarnya di balik kebijakan ini?
Pemerintah menilai Kurikulum Merdeka belum siap menjembatani transisi siswa dari SMA ke perguruan tinggi. Banyak siswa kesulitan menyesuaikan pilihan mata pelajaran dengan jurusan kuliah impian mereka. Akibatnya, tidak sedikit yang justru masuk ke program studi tanpa fondasi akademik yang cukup. Di sisi lain, fleksibilitas yang ditawarkan Kurikulum Merdeka menjadi terlalu longgar, dan siswa yang belum sepenuhnya mengenal potensi dirinya malah terjebak dalam pilihan yang keliru.
Sumber : SMA Lab School UNESA
Kebebasan dalam Kurikulum Merdeka ternyata membuat banyak siswa bingung memilih mata pelajaran peminatan. Tanpa pendampingan kuat, keputusan akademik siswa kerap berdasarkan tren atau ikut-ikutan teman, bukan analisis yang matang. Hal ini berdampak pada proses belajar yang tidak fokus dan ketidaksesuaian dengan tujuan jangka panjang.
Masukan teks artikel kamu di sini...
Sejumlah kasus menunjukkan bahwa banyak mahasiswa masuk ke jurusan kuliah yang tidak sejalan dengan latar belakang akademik saat SMA. Ini menyebabkan ketertinggalan belajar, bahkan risiko dropout meningkat.
Dengan diberlakukannya Tes Kemampuan Akademik (TKA) siswa perlu mempersiapkan diri sejak SMA sesuai jalur ilmu yang ingin mereka tekuni. Penjurusan menjadi solusi agar siswa dapat fokus mempelajari rumpun pelajaran yang mendukung target kuliah mereka.
Masukan teks artikel kamu di sini...
TKA akan menggantikan sistem seleksi nasional sebelumnya, dengan menekankan ujian berbasis rumpun pelajaran sesuai jurusan. Siswa wajib memiliki kekuatan akademik di bidang tertentu baik sains, sosial, maupun Bahasa untuk bersaing masuk perguruan tinggi. Maka dari itu, sistem SMA pun harus kembali dirancang dengan struktur keilmuan yang mendukung model ujian ini.
Langkah menghidupkan kembali jurusan di SMA adalah respons atas ketidakefisienan kebijakan sebelumnya. Kurikulum Merdeka membawa semangat baik, namun di lapangan, pelaksanaannya belum mampu menjawab kebutuhan akademik secara praktis. Kini, dengan kembalinya sistem jurusan, tantangan selanjutnya adalah bagaimana menjaga agar sistem ini tetap adaptif dan tidak kaku, serta memberikan ruang eksplorasi yang cukup tanpa mengorbankan kedalaman ilmu.
Parentalk
•
15 April 2025
Kanal Sehat
•
15 April 2025
Arena Politik
•
15 April 2025
News Update
•
15 April 2025
News Update
•
15 April 2025
Sport
•
15 April 2025
BLAST!
•
15 April 2025
Arena Politik
•
15 April 2025
News Update
•
14 April 2025
News Update
•
14 April 2025
Sport
•
14 April 2025
News Update
•
14 April 2025
News Update
•
14 April 2025
News Update
•
14 April 2025
Breaking News
•
14 April 2025
News Update
•
14 April 2025
News Update
•
15 April 2025
Arena Politik
•
15 April 2025
Sport
•
15 April 2025
Arena Politik
•
15 April 2025
BLAST!
•
15 April 2025