Korea Utara Akhirnya Konfirmasi Kirim Pasukan ke Rusia: 14.000 Tentara Dikerahkan ke Medan Perang Ukraina

28 April 2025 11:07

Korea Utara secara resmi mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa mereka telah mengirimkan pasukan militer ke Rusia guna mendukung perang melawan Ukraina. Pengumuman ini disampaikan melalui media pemerintah KCNA, yang menyebut bahwa pengerahan ini dilakukan atas perintah langsung Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un, sebagai bagian dari perjanjian kemitraan strategis dengan Rusia yang ditandatangani pada Juni 2024.

1. 14.000 Tentara Dikerahkan, Termasuk Pasukan Khusus

Uploaded ImageGambar : KCNA

Menurut laporan dari berbagai sumber, termasuk intelijen Ukraina dan Korea Selatan, sekitar 14.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke Rusia sejak musim gugur tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 3.000 merupakan bala bantuan yang dikirim awal tahun ini untuk menggantikan korban yang jatuh. Pasukan ini, termasuk unit khusus seperti Storm Corps, dilaporkan terlibat dalam pertempuran di wilayah Kursk, Rusia.

2. Kontribusi dalam Merebut Kembali Wilayah Kursk

Uploaded ImageGambar : CNBC Indonesia

KCNA melaporkan bahwa pasukan Korea Utara membantu Rusia merebut kembali wilayah Kursk dari kendali Ukraina. Kim Jong Un memuji para tentaranya sebagai "pahlawan" dan menyatakan bahwa mereka berjuang seolah-olah membela tanah air sendiri. Namun, klaim ini dibantah oleh Ukraina, yang menyatakan bahwa pertempuran di wilayah tersebut masih berlangsung.

3. Kecaman dari Komunitas Internasional

Uploaded Image
Gambar : Voa Indonesia

Pengerahan pasukan ini menuai kecaman dari berbagai pihak. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan bahwa tindakan Korea Utara melanggar sanksi Dewan Keamanan PBB dan menyerukan penghentian segera. Sementara itu, Korea Selatan menyebut langkah ini sebagai "tindakan kriminal" dan mengkritik Pyongyang karena mengorbankan generasi mudanya untuk mendukung rezim. 

4. Kondisi Pasukan dan Dugaan Pelanggaran HAM

Uploaded Image
Gambar : Sindo News

Laporan dari medan perang menunjukkan bahwa pasukan Korea Utara mengalami kerugian besar akibat kurangnya pengalaman tempur dan peralatan modern. Beberapa laporan menyebutkan bahwa tentara Korea Utara menggunakan identitas palsu dan mengalami pelatihan minimal sebelum dikerahkan ke garis depan. Ada juga tuduhan bahwa mereka dikirim dalam misi bunuh diri dan bahkan mengeksekusi rekan mereka yang terluka untuk mencegah penangkapan.

Kesimpulan

  • Korea Utara secara resmi mengonfirmasi pengerahan sekitar 14.000 tentara ke Rusia untuk mendukung perang melawan Ukraina.​
  • Pengerahan ini dilakukan berdasarkan perjanjian kemitraan strategis dengan Rusia yang ditandatangani pada Juni 2024.​
  • Pasukan Korea Utara dilaporkan terlibat dalam pertempuran di wilayah Kursk, meskipun klaim keberhasilan mereka dibantah oleh Ukraina.
  • Komunitas internasional, termasuk AS dan Korea Selatan, mengecam tindakan ini sebagai pelanggaran hukum internasional dan kemanusiaan.
  • Laporan dari medan perang menunjukkan bahwa pasukan Korea Utara mengalami kerugian besar dan diduga terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.

Refleksi

Konfirmasi resmi dari Korea Utara mengenai pengerahan pasukan ke Rusia menandai eskalasi serius dalam konflik Ukraina. Langkah ini tidak hanya memperkuat aliansi militer antara Pyongyang dan Moskow, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran global mengenai pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia. Komunitas internasional perlu merespons dengan tegas untuk mencegah dampak lebih lanjut terhadap stabilitas regional dan global.

BACA JUGA
LAGI TRENDING