RI dan Rusia Buka Peluang Kerja Sama Nuklir, Ini Fakta-Faktanya!

23 Juni 2025 10:35

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia semakin menguat di sektor strategis. Terbaru, kedua negara membuka peluang untuk bekerja sama di bidang energi nuklir, khususnya untuk kepentingan sipil dan pembangkit listrik.

Langkah ini dinilai penting dalam upaya Indonesia untuk mencari sumber energi alternatif ramah lingkungan di tengah tekanan krisis iklim global.

1. Dibahas dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg

Uploaded Image
Gambar : Gerindra

Peluang kerja sama ini mengemuka dalam gelaran St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, yang dihadiri oleh delegasi Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Rusia menawarkan kerja sama pembangunan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Indonesia.

2. Fokus pada Energi Nuklir untuk Sipil

Uploaded ImageGambar : Solar Industri

Kerja sama yang ditawarkan bukan untuk keperluan militer, melainkan energi sipil—yakni pengembangan nuklir sebagai sumber listrik bersih. Ini sejalan dengan ambisi Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2060.

3. Rosatom Siap Terlibat Langsung

Uploaded Image
Gambar : Islam Times

Perusahaan energi nuklir milik negara Rusia, Rosatom, disebut siap memberikan dukungan teknologi, pelatihan SDM, hingga pembangunan infrastruktur. Rosatom juga menawarkan kerja sama dalam bentuk modular reactor yang lebih fleksibel dan cocok untuk negara kepulauan seperti Indonesia.

4. Indonesia Masih dalam Tahap Kajian

Uploaded ImageGambar : Prokal

Pemerintah Indonesia menyambut baik tawaran tersebut, namun menegaskan bahwa saat ini masih dalam tahap kajian mendalam terkait aspek keamanan, regulasi, dan lokasi yang sesuai. Pihak BAPETEN dan BATAN juga dilibatkan dalam proses ini.

5. Jadi Bagian dari Diversifikasi Energi Nasional

Uploaded ImageGambar : Merdeka

Kerja sama nuklir ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Selain nuklir, Indonesia juga terus mengembangkan potensi EBT lain seperti panas bumi, surya, dan hidro.

Kesimpulan

  • RI dan Rusia membuka peluang kerja sama di sektor energi nuklir untuk keperluan sipil
  • Rosatom siap terlibat dalam teknologi, pelatihan, dan pembangunan PLTN
  • Fokus pada pengembangan listrik bersih dan pencapaian net zero emission 2060
  • Bisa jadi tonggak penting dalam diversifikasi energi Indonesia

Refleksi

Kerja sama nuklir dengan Rusia menandai keseriusan Indonesia untuk melangkah ke masa depan energi bersih. Namun, langkah ini juga perlu diiringi dengan keterbukaan informasi, pengawasan ketat, dan keterlibatan publik demi memastikan keamanan serta keberlanjutan jangka panjang.

BACA JUGA
LAGI TRENDING