Di Hadapan Menlu Iran, Putin Kecam Serangan AS: "Tak Bisa Dibenarkan

24 Juni 2025 15:02

Pernyataan Putin menegaskan ketegangan geopolitik yang tengah memanas di Timur Tengah. Sementara Rusia menggunakan diplomasi untuk meredam konflik, dunia kini menyaksikan bagaimana jalur dialog menjadi kian krusial. Apakah tawaran mediasi ini akan berujung pada cara damai atau justru membuka pintu konflik lebih luas?

1. Pernyataan Tegas di Hadapan Menlu Iran

Uploaded Image
Gambar : The Financial Express

Saat bertemu Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin secara tegas mengecam serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai “agresi yang sepenuhnya tidak beralasan” dan “tidak bisa dibenarkan”. Putin juga menegaskan solidaritasnya dengan rakyat Iran selama krisis ini.

2. Sikap Rusia dan China Mengecam Serangan AS

Uploaded ImageGambar : Kompas

Selain merespon tajam, Kremlin menyatakan serangan ini melanggar hukum internasional dan berpotensi memicu eskalasi militer berbahaya di Timur Tengah. China turut menyerukan pengekangan dan dialog diplomatik untuk mencegah ketegangan lebih lanjut.

3. Rusia Siap Fasilitasi Jalan Diplomatik

Uploaded Image
Gambar : BBC

Putin menawarkan diri sebagai mediator antara AS dan Iran, sambil mengutuk retorika keras Washington. Namun, hingga saat ini Rusia belum menyatakan niat untuk memberikan dukungan militer langsung, mengingat tidak adanya klausul pertahanan bersama dalam perjanjian mereka dengan Iran.

4. Kekhawatiran Geopolitik Meluas

Uploaded Image
Gambar : CNBC Indonesia

Kecaman ini menggarisbawahi peran positif diplomasi Rusia–Iran, sekaligus menjadi alarm bagi negara-negara lain. Banyak pihak menyuarakan kekhawatiran bahwa tindakan militer AS ini bisa menyulut konflik regional, mengganggu stabilitas global, dan memicu reaksi berantai dari negara-negara sekutu Iran .

Kesimpulan

  • Putin mengecam keras serangan AS terhadap Iran dan menyebutnya “agresi tak berdasar”.
  • Rusia dan China meminta pengekangan, sementara Putin menawarkan mediasi.
  • Meski menentang keras, Rusia tetap berhati-hati dan tak berjanji dukungan militer.
  • Tindakan ini memperingatkan potensi eskalasi konflik lebih luas di kawasan.

Refleksi

Ucapan Putin menunjukkan semakin tajamnya ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah. Di saat Rusia memilih pendekatan diplomatik untuk menenangkan situasi, dunia pun melihat bahwa upaya dialog kini menjadi semakin penting dan mendesak.

BACA JUGA
LAGI TRENDING