24 Juni 2025 11:32
Isu Perang Dunia III kembali mencuat di tengah meningkatnya konflik global seperti perang Rusia-Ukraina, ketegangan Iran-Israel, hingga potensi konflik di kawasan Indo-Pasifik. Di tengah kekhawatiran tersebut, Indonesia justru disebut sebagai salah satu negara yang paling aman jika Perang Dunia III benar-benar meletus. Berikut alasan dan faktor pendukungnya:
Gambar : CNN Indonesia
Indonesia berada jauh dari pusat-pusat konflik utama dunia seperti Eropa Timur, Timur Tengah, dan Semenanjung Korea. Secara geografis, posisinya yang terletak di kawasan Asia Tenggara—jauh dari basis militer negara-negara adidaya—membuat Indonesia tidak langsung terlibat dalam garis depan perang. Hal ini memperkecil risiko serangan langsung atau dampak militer besar lainnya.
Gambar : Kompas
Sejak awal kemerdekaannya, Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif. Artinya, Indonesia tidak memihak blok kekuatan manapun, namun aktif mendukung perdamaian dunia. Posisi ini menjadikan Indonesia relatif disegani oleh banyak negara dan tidak menjadi target utama dalam konflik global. Indonesia juga tidak tergabung dalam aliansi militer seperti NATO atau CSTO, sehingga kecil kemungkinan untuk terseret ke medan perang.
Gambar : UGM
Indonesia bukan negara pemilik senjata nuklir dan tidak memiliki fasilitas militer besar yang dianggap ancaman oleh negara lain. Hal ini menjadikan Indonesia tidak masuk dalam daftar prioritas serangan jika negara adidaya saling menyerang target militer strategis. Di saat negara lain menjadi sasaran karena fasilitas nuklir atau aliansi militer, Indonesia relatif dianggap "netral".
Gambar : Dreamstimes
Meskipun Indonesia memiliki jalur pelayaran strategis seperti Selat Malaka dan Selat Sunda, negara ini tidak menjadi pusat operasi militer global. Basis militer asing sangat terbatas dan tidak digunakan sebagai pangkalan serangan. Ini membuat Indonesia relatif aman dari sabotase atau pengambilalihan militer besar oleh negara-negara adidaya.
Gambar : Kompas
Indonesia dikenal aktif di forum-forum internasional seperti ASEAN, G20, dan PBB. Peran aktif ini memperkuat hubungan diplomatik yang baik dengan berbagai negara, termasuk negara-negara besar. Indonesia juga kerap dipercaya sebagai mediator dalam konflik internasional, menambah posisinya sebagai negara damai yang disegani dan dihindari sebagai target konflik.
Kesimpulan
Refleksi
Di tengah dunia yang kian bergejolak, Indonesia justru berada di posisi yang menguntungkan: jauh dari konflik, kuat secara diplomasi, dan disegani karena netralitasnya. Ini bukan alasan untuk lengah, tapi jadi peluang untuk terus memainkan peran damai bagi dunia.
Arena Politik
•
24 Juni 2025
News Update
•
24 Juni 2025
Arena Politik
•
24 Juni 2025
Arena Politik
•
24 Juni 2025
Business
•
23 Juni 2025
Geek Chats
•
23 Juni 2025
Arena Politik
•
23 Juni 2025
News Update
•
22 Juni 2025
Geek Chats
•
22 Juni 2025
News Update
•
19 Juni 2025
Arena Politik
•
16 Juni 2025
News Update
•
16 Juni 2025
News Update
•
13 Juni 2025
News Update
•
12 Juni 2025
News Update
•
12 Juni 2025
BLAST!
•
11 Juni 2025
News Update
•
05 Juni 2025
BLAST!
•
04 Juni 2025
BLAST!
•
11 Juni 2025
News Update
•
03 Juni 2025
BLAST!
•
03 Juni 2025