Fenomena Fatherless di Indonesia: Dampak dan Penyebab yang Mengkhawatirkan

20 Februari 2025 10:43

Serangkai.co.id – Wara Wiri – Parentalk – Fenomena fatherless atau ketiadaan peran ayah dalam kehidupan anak semakin menjadi perhatian di Indonesia. Kondisi ini menyebutkan dimana tidak adanya keterlibatan peran ayah dalam tumbuh kembang anak baik secara emosional maupun psikologis anak.

Fenomena ini berdampak pada anak-anak di berbagai usia, khususnya mereka yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan emosional. Selain itu, keluarga dan masyarakat juga ikut merasakan dampaknya, terutama dalam aspek sosial dan ekonomi.

Meningkatnya fenomena fatherless di Indonesia mulai menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir, seiring dengan meningkatnya angka perceraian, tuntutan pekerjaan yang tinggi, serta perubahan gaya hidup yang membuat banyak ayah tidak terlibat secara aktif dalam keluarga.Berbagai faktor seperti urbanisasi dan migrasi tenaga kerja juga turut berkontribusi terhadap meningkatnya jumlah anak yang tumbuh tanpa figur ayah yang kuat.

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan fenomena fatherless di Indonesia antara lain:

1.     Perceraian
Angka perceraian yang tinggi menyebabkan banyak anak kehilangan sosok ayah dalam kehidupan mereka.

2.     Tuntutan Ekonomi

Banyak ayah bekerja jauh dari keluarga demi mencari nafkah, yang membuat interaksi dengan anak menjadi minim.

3.     Kurangnya Kesadaran akan Peran Ayah

Masih ada pandangan bahwa peran ayah hanya sebagai pencari nafkah, bukan sebagai pendidik dan pembimbing bagi anak.

4.     Gaya Hidup Modern

Perubahan sosial dan budaya membuat banyak orang tua lebih sibuk dengan pekerjaan atau kehidupan pribadi dibandingkan dengan menghabiskan waktu bersama keluarga.

Dari berbagai penyebab yang ada, timbul beberapa dampak bagi anak-anak yang tumbuh tanpa bimbingan ayah. Beberapa dampak yang umum terjadi antara lain:

1.     Masalah psikologis seperti kecemasan, rendahnya rasa percaya diri, dan kesulitan dalam membangun hubungan sosial.

2.     Peningkatan risiko kenakalan remaja, termasuk perilaku agresif, penggunaan narkoba, dan keterlibatan dalam tindakan kriminal.

3.     Kurangnya sosok panutan bagi anak laki-laki dan ketidakstabilan emosional bagi anak perempuan dalam membangun hubungan dengan lawan jenis.

4.     Penurunan prestasi akademik, karena kurangnya motivasi dan dukungan dari figur ayah.

Fenomena fatherless di Indonesia perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk keluarga, dan masyarakat. Kesadaran akan pentingnya peran ayah dalam mendidik dan membimbing anak perlu ditingkatkan agar generasi mendatang dapat tumbuh dengan sehat dan memiliki masa depan yang lebih baik.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20241217074912-284-1178126/fenomena-fatherless-di-indonesia-bagaimana-solusinya

BACA JUGA
LAGI TRENDING
7 Tren Teknologi yang Akan Mengubah 2025

Geek Chats

03 April 2025

#1